Menurut Sekretaris Diskominfo Kota Balikpapan, Panti Suhartono, sosialisasi ini untuk mendidik generasi muda agar bijak dalam memanfaatkan media sosial (medsos).
“Pesertanya ratusan pelajar dan guru SMA/SMK sederajat. Kegiatan ini merupakan program Infokom. Ke depan akan dilaksanakan sampai sekolah-sekolah supaya banyak siswa mendapat pengetahuan tentang hoax dan ujaran kebencian ini,” terang Panti kepada suarabalikpapan.com disela-sela sosialisasi.
Sosialisasi menghadirkan tim dari Polda Kaltim yang khusus menangani kejahatan siber. “Harapannya supaya para siswa bisa mencermati berita-berita yang tersebar di medsos. Tidak langsung percaya dan ikut menyebarkan,” ungkapnya.
Dalam sosialisasi itu, siswa juga diajarkan cara mengantisipasi hoax dan ujaran kebencian seperti melakukan pencermatan, menyaring kebenaran berita dengan melihat dari berbagai sumber. Termasuk, melihat waktu kabar tersebut diunggah di dunia maya dan media sosial lainnya.
Para siswa juga diminta ikut menyosialisasikan terkait pencegahan penyebaran hoax dan ujaran kebencian ini di lingkungannya. “Paling tidak mereka bisa menyampaikan ke teman-teman dan keluarganya dalam menyikapi sebuah berita,” katanya.
Hadir dalam sosialisasi Kasubdit Kejahatan Dunia Maya Polda Kaltim, AKBP M Dharma Nugraha. Dia mengatakan, masa kampanye pada tahun politik sangat rentan adanya ujaran kebencian dan hoax. “Dalam konstelasi politik saat ini, mari bijak. Tidak saling menghina, tidak memprovokasi dan buat Pemilu 2019 dengan suasana damai. Sehingga, apa pun hasilnya merupakan yang terbaik buat bangsa ini,” kata Kasubdit Kejahatan Dunia Maya Polda Kaltim, AKBP M Dharma Nugraha.
Polda Kaltim pun mengimbau masyarakat untuk tidak menjadi pelaku penyebar hoax dan ujaran kebencian. (sb-01)
Tidak ada komentar :